Tuesday, September 23, 2014

KELOMPOK 2


      Pengolohan Bahan Nabati dan Hewani

      Menjadi Makanan Khas Daerah

     
      Makanan khas daerah adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat. Bagi masyarakat Indonesia umumnya amat diyakini khasiat,dengan resep turun temurun dari nenek moyang menggunakan rempah rempah asli Indonesia.. Karena disamping khasiat, makanan tradisional Indonesia juga mengandung segi positip yang lain seperti: Bahan-bahan yang alami, bergizi tinggi, sehat dan aman, murah dan mudah didapat, sesuai dengan selera masyarakat sehingga diyakini punya potensi yang baik sebagai makanan.


  • Makanan khas daerah berbahan hewani                                               makanan dengan cita rasa tertentu suatu daerah dengan bahan utama hewan. Seperti daging sapi, daging ayam, daging ikan, kulit sapi, dan sebagainya.
  • Makanan khas daerah berbahan nabati                                                 makanan dengan cita rasa tertentu suatu daerah dengan bahan utama tumbuhan. Seperti  buah, daun, biji, batang dan sebagainya.

            Teman-teman kami dari kelompok 2 "KEDAI MAKANAN TRADISIONAL DEWI KUNTI" mengambil contoh "kerupuk ikan payus" sebagai makanan berbahan hewani dan "klepon" makan berbahan nabati.

Kita ambil salah satu contohnya yakni bagaimana proses pembuatan  KLEPON :
1) Persiapkan bahan bahan. Sisir gula merah, dan kelapa parut di beri sedikit         garam dikit dan di kukus. Siapkan juga panci isi air ,didihkan untuk merebus     adonan.
2) Campur tepung ketan,air,pasta pandan,garam,air kapur sirih uleni sampai         tercampur rata.
3) Kemudian ambil sedikit adonan pipihkan dan beri gula merah dan jangan           terlalu banyak (bisa pecah ).
4) Buat adonan sampai berbentuk bulat.
5) Masukkan ke dalam panci yang berisi air mendidih tunggu sampai adonan         mengapung.
6) Setelah mengapung,angkat lalu masukkan ke kelapa parut gulingkan sampai     merata

       Kelompok 2 telah menyiapkan beberapa hal yang perlu disiapkan untuk menjadikan usahanya kelak akan maju dan dikenal banyak orang. Inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat usaha :
- Modal
- Bahan Produksi
- Tempat Produksi
- Tenaga Kerja
- Penjualan, omset dan keuntungan
- Tempat pemasaran
     


KETERANGAN
PENGELUARAN
1.       MEMBELI BAHAN
·         Klepon
·         Kerupuk

±Rp 2.000.000
±Rp 3.000.000
2.       KEMASAN
·         Klepon
·         Kerupuk

± Rp 350.000
± Rp 400.000
3.       PEGAWAI
 Rp 2.800.000 (4orang)
Jumlah
Rp 8.550.000
Keuntungan
Rp 10.250.000 - Rp 8.550.000
= Rp. 1.700.000
      
Inilah contoh produk dari kelompok 2 :

KLEPON 


KERUPUK IKAN PAYUS

      Kemasan yang dikenakan oleh kelompok 2 untuk kerupuk ikan payus adalah jenis toples yang terbuat dari plastik. Mereka memilih menggunakan toples berbahan plastik karena lebih praktis, mudah dibawa kemana saja, dan tentunya menjaga ke awetan dari kerupuk tersebut.

      Cara mengantisipasi jika produk seperti klepon tidak laku terjual dalam sehari, kelompok 2 mensiasatinya dengan cara tidak mencampur adonan klepon dengan gula terlebih dahulu. Dan parutan kelapa juga harus dipisahkan dari adonan klepon tersebut.

untuk lebih lengkapnya silahkan berkunjung ke website teman kami : 
http://kedaimakanantradisionaldewikunti.blogspot.com/

KELOMPOK 1



Kerajinan Bahan Lunak 

      Produk kerajinan lebih banyak memanfaatkan bahan-bahan alamseperti tanah liat, serat alam, kayu, bambu, kulit, logam, batu, rotan dan lain-lain. Ada juga yang memanfaatkan bahan sintetis sebagai bahan kerajinan seperti limbah kertas, plastik, karet. Pembuatan produk kerajinan di setiap daerah memiliki jenis kerajinan lokal yang menjadi unggulan daerah. 

    Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu :
  • Bahan Lunak Alami
  • Bahan Lunak Buatan

      Beberapa produk kerajinan bahan lunak adalah :
  • Kerajinan Tanah Liat
  • Kerajinan Serat Alam
  • Kerajinan Kulit
  • Kerajinan Gips
  • Kerajinan Lilin
  • dll
   Dan pada kesempatan kali ini, teman teman saya dari kelompok 1 "SANDALE SHOP" memberikan contoh produksi "SANDAL" dari  kerajinan bahan lunak. 


Proses Produksi Sandal Jepit
Proses pembuatan/ produksi sandal jepit dibuat dengan bahan dasar spon eva. Ada beberapa cara atau teknik dalam membuat sandal agar menghasilkan sandal yang bagus dan berkualitas, seperti teknik  press, garuk, cutting, seset, dll. Teknik teknik ini membutuhkan keterampilan agar sandal yang dihasilkan lebih menarik para konsumen.

Berikut ini cara pembuatan sandal jepit :

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat sandal jepit :
·  Spon eva ukuran 10mm
·  Tali jepit ppc/plocking tali jepit
·  Cetakan
·  Gerinda untuk menghaluskan spon

Proses pembuatan :
· Potong spon eva menggunakan cetakan sandal sesuai dengan ukuran kaki
· Cetakan sandal tadi kita lubangi dengan menggunakan paku besar untuk tali jepit
· Lalu kita beri lem kuning ke spon eva yang sudah di cetak
· Kemudian beri primer(perekat) ke alas sandal
· Tunggu hingga kering
· Sandal yang sudah kering akan diletakkan pada mesin press untuk dirapikan
· Masukkan tali jepit ke lubang
· Lalu dimasukkan di mesin press lagi
· Selanjutnya bagian tepi sandal dihaluskan dengan menggunakan gerinda
· Terakhir sandal dikemas dengan rapi

     Pada pemanfaatan produksi menggunakan bahan lunak alami maupun buatan masing-masing produk juga pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya. 

Kelebihan bahan lunak alami     - mempunyai harga jual yang mahal
                                                 - mempunyai nilai seni yang tinggi
Kekurangan bahan lunak alami mudah cepat rusak
                                                proses pembuatannya rumit

Kelebihan bahan lunak buatan    : barang lebih tahan lama (awet)
                                                  - bahan lebih mudah dibentuk dan dibuat
Kekurangan bahan lunak buatan : tidak mempunyai unsur seni


    Dari proses berwirausaha ada kalanya jika stock barang-barang yang telah disediakan tidak dilirik konsumen sama sekali, alhasil kita harus mencuci gudang (mengobral) barang-barang lama. Rugi yang dialami pasti ada.
Tapi pabrik sandale shop ini mengantisipasi jika ada kendala seperti itum pabrik sandal ini mengurangi sedikit dari jumlah produksi/hari yang telah ditetapkan sebelumnya , merevisi kembali model-model sandal kembali dilirik oleh para konsumen.

     Contoh produk dan pengemasan dari "SANDALE SHOP"

Jika ingin melihat produk SANDALE SHOP lebih lengkap, silahkan berkunjung ke laman teman kami di :

http://sandaleshop.blogspot.com/